Kesehatan sangat penting
untuk pembangunan negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut kesehatan
sebagai keadaan fisik, mental, sosial dan spiritual dan bukan hanya tidak
adanya penyakit atau kelemahan. WHO menjelaskan kesehatan mental sebagai
keseimbangan mental di mana seseorang menyadari kemampuannya sendiri, dapat
mengatasi tekanan hidup dengan normal, dapat bekerja secara produktif dan mampu
memberikan kontribusi kepada lingkungannya . Dalam pengertian ini, kesehatan
mental adalah fondasi bagi seorang individu agar berfungsinya komunitas yang
efektif.
Kesehatan mental
mencakup beberapa hal, diantaranya emosional, psikologis, dan sosial kita. Hal
tersebut memengaruhi cara kita berpikir, merasa, dan bertindak serta juga membantu
menentukan bagaimana ketika kita menghadapi masalah stres, berkomunikasi dengan
orang lain, dan membuat pilihan. Kesehatan mental sangatlah penting di setiap
tahap kehidupan, dari masa kanak-kanak,remaja hingga dewasa.
Lebih dari 450 juta
orang menderita gangguan mental. Menurut WHO, pada tahun 2020, depresi akan
menjadi penyakit terbesar kedua di dunia. Beban kesehatan mental global akan melampaui
kapasitas pengobatan negara maju dan berkembang. Biaya yang harus dikeluarkan terkait
dengan meningkatnya beban kesehatan mental yang buruk memungkinan kita untuk lebih
mempromosikan kesehatan mental serta mencegah dan mengobati penyakit mental.
Dengan demikian, Kesehatan Mental terkait dengan perilaku dipandang sebagai
dasar kesehatan fisik dan standar kualitas hidup.
Kesehatan fisik
dan kesehatan mental sangat erat kaitannya dan terbukti tidak diragukan lagi
bahwa depresi dapat menyebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah. Gangguan
mental juga memengaruhi perilaku seseorang seperti makan dengan bijak, olahraga
yang teratur, tidur yang cukup, ,penggunaan alkohol dan tembakau, mengikuti
terapi medis sehingga meningkatkan risiko penyakit fisik.
Kesehatan mental
yang buruk juga menyebabkan masalah sosial seperti pengangguran, keluarga yang berantakan,
kemiskinan, penyalahgunaan narkoba dan kejahatan. Kesehatan mental yang buruk juga
memainkan peran penting dalam penurunan fungsi kekebalan. Pasien yang sakit
secara medis disertai depresi memiliki hasil yang lebih buruk daripada mereka
yang tidak. Penyakit kronis seperti diabetes, kanker, penyakit jantung juga
meningkatkan risiko depresi.
Melihat bahwa
betapa kesehatan mental bukanlah hal yang sepele, betapa berbahaya akibat yang
dapat ditimbulkannya, maka dibutuhkan pula solusi baik berupa pencegahan maupun
tindakan aksi represif, apalagi dimasa seperti ini kesehatan mental seseorang
bisa sangat terbebani dengan segalam macam pikiran-pikiran terutama pikiran
negatif, dan memungkinkan seseorang terbebani psikisnya dan mengalami depresi.
Mencegah dan
merawat kesehatan mental bisa dimulai dari diri sendiri, caranya bisa dimulai
dari hal yang sangat sederhana seperti kemauan dan kemampuan kita dalam
memahami serta mencintai diri sendiri, memahami baik buruk diri sendir,
mencintai kelebihan dan kekurangan diri sendiri, dan memahami apa yang perlu
dikoreksi dari diri sendiri. Dari hal sederhana tersebut kita lebih bisa dan
mampu mencintai diri apa adanya serta mengurangi kemungkinan terjadinya masalah
kesehatan mental.
Dengan kita
memahami diri sendiri, kita lebih bisa mampu untuk meminimalisir kemungkinan
buruk yang mungkin bisa ditimbulkan dari gangguan mental, serta kita lebih
paham apa yang perlu kita lakukan untuk memulihkan pikiran serta mencari
bantuan ahli/profesional apabila dibutuhkan, untuk lebih bisa dan mampu
menangani masalah kesehatan mental.
Dilain sisi,
pemerintah sebagai stakeholder juga harus mampu memfasilitasi dan memberi
bantuan kepada orang-orang yang memang sedang mengalami masalah kesehatan
mental, diantaranya bisa dilakukan dengan memastikan bahwa setiap daerah
memiliki fasilitas yang menunjang pengobatan kesehatan mental, serta memastikan
bahwa tiap daerah sudah terpenuhi kebutuhannya akan tenaga-tenaga ahli dalam
bidang psikologi dan ahli kejiwaan.
Masalah kesehatan
sosial juga bukan semata-mata tanggung jawab dari Kementerian Sosial dan
Kementerian Kesehatan, tetapi juga harus ada sinergi dari Kkementerian
Pendidikan, Kementerian Agama agar saling berkoordinasi dan dipaksa untuk
melakukan kerja sama kolektif dalam membangun wawasan dan edukasi kesehatan
mental di masyarakat awam.
0 Response to "ESSAY MENTAL HEALTH"
Post a Comment